Ketahuilah, bahwa manusia tidak diciptakan secara main-main atau sembarangan.
Ia diciptakan dengan sebaik-baiknya dan demi suatu tujuan agung.
Meskipun bukan merupakan bagian Yang Kekal, ia hidup selamanya, meski jasadnya rapuh dan membumi, ruhnya mulia dan bersifat ketuhanan.
Ketika, dalam tempaan hidup zuhud, ia tersucikan dari nafsu jasmaniah, ia mencapai tingkat tertinggi, dan sebaliknya, dari menjadi budak nafsu angkara, ia memiliki sifat-sifat malaikat.
Dengan mencapai tingkat ini, ia temukan surganya di dalam perenungan tentang Keindahan Abadi, dan tak lagi pada kenikmatan-kenikmatan badani.
Kimia ruhaniah yang menghasilkan perubahan ini dalam dirinya, seperti kimia yang mengubah logam rendah menjadi emas, tak bisa dengan mudah ditemukan."
(Al-Ghazali)
0 komentar:
Posting Komentar