Petualangan Si Barley

Kehidupan adalah serangkaian petualangan. Setiap petualangan merupakan kesempatan untuk mengekplorasi dunia.

Gunung Bromo - Probolinggo

Tempat yang sangat menakjubkan dan masyarakatnya yang ramah tamah.

Gunung Guntur - Garut

Pemandangan yang sangat eksotik, yang paling seru saat turun, seperti skating. Meluncuuurr!!!..

Fakultas Psikologi

Masuk bareng-bareng, sarjana juga harus bareng-bareng. Moga saja, amin!

Kampung Sampireun - Garut

Aya kahayang dina jero dada sugan kahontal, nyieun acara di tempat ieu anu sakral keur nyangcang tali asih.

12.23.2011

Kecewa Dengan Keajaiban Tuhan - Barlie.com

Didalam Hujan Ada Masa Lalu


Kemarin-kemarin ada teman saya main kekosan sambil mengerjakan tugas kuliah, dia asik dengan tugasnya, saya pun asik dengan gitar kesayangan. Setelah beberapa jam tugas dia pun selesai, akhirnya terjadilah percakapan diantara kita. Kebetulan waktu itu lagi hujan lebat, obrolan pun sangat panjang sambil menunggu hujan reda, soalnya dia mau pulang. hehe
Diantara obrolan itu ada satu kalimat yang membuat saya tertarik, dia bilang "Setelah hujan turun, tanah, ilalang, rerumputan akan mengeluarkan bau wangi yg khas". Setelah saya cari-cari ternyata bau yang khas itu dinamakan 'petrichor'. Petrichor adalah suatu zat atau senyawa yang dikeluarkan oleh bebatuan tumbuhan dan tanah. Kebetulan saya kuliah di bandung, jadi setelah hujan yang ada malah bau asam, mungkin sudah tercemar oleh limbah-limbah pabrik, untuk yang di pegunungan atau dipedesaan coba kalian rasakan bau setelah hujan.

Yang anehnya lagi yang saya rasakan yaitu kalau hujan datang dan melihat hujan turun suka teringat masa lalu, sejenak saya berpikir dan hatipun ikut berbicara "Didalam hujan terdapat memori yang mengingatkanku pada masa lalu", kalian pun pasti pernah merasakan akan hal itu. Dan ketika saya mencari sumber-sumber tentang hujan fakta terakhir yang paling misterius dan mengejutkan ilmuan. Hujan memiliki kemampuan untuk menghipnotis manusia untuk meresonansikan ingatan masa lalu. Dan tanpa bisa mendapatkan bukti ilmiah, para ilmuan hanya bisa menyimpulkan “Di dalam hujan, ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu”.

Hujan adalah rezeki. Sesuai dengan firman Allah SWT :
Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh berkah lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan.” (QS 50 : 9-11)
Rezeki itu bukan uang saja tapi ketenangan, kedamaian, dan tersenyum juga rezeki. Ketika hujan datang dan kita ingat masa lalu, kita pun tersenyum-senyum sendiri, ada ketenangan dan kebahagiaan. Apalagi kalau sudah ada pelangi, indah tuh kalau di lihat, menjadikan suasana hati jadi damai dan tenang. hehe

Lumayan juga dapat ilmu dari hujan, ilmu juga bisa disebut rezeki juga kan? hahaa , kalau ditafaquri bersyukur atas turunnya hujan dan tahunya mamfaat hujan itu sendiri bisa disebut mengenal Allah lewat alam.. hahahaa

12.14.2011

Empat Istriku

Dahulu kala ada seorang raja yang mempunyai 4 isteri. Raja ini sangat mencintai isteri keempatnya dan selalu menghadiahkannya pakaian-pakaian yang mahal dan memberinya makanan yang paling enak. Hanya yang terbaik yang akan diberikan kepada sang isteri.

Dia juga sangat memuja isteri ketiganya dan selalu memamerkannya ke pejabat-pejabat kerajaan tetangga. Itu karena dia takut suatu saat nanti, isteri ketiganya ini akan meninggalkannya.

Sang raja juga menyayangi isteri keduanya. Karena isterinya yang satu ini merupakan tempat curahan hatinya, yang akan selalu ramah, peduli dan sabar terhadapnya. Pada saat sang raja menghadapi suatu masalah, dia akan mengungkapkan isi hatinya hanya pada isteri keduanya karena dia bisa membantunya melalui masa-masa sulit itu.

Isteri pertama raja adalah pasangan yang sangat setia dan telah memberikan kontribusi yang besar

dalam pemeliharaan kekayaannya maupun untuk kerajaannya. Akan tetapi, si raja tidak peduli

terhadap isteri pertamanya ini meskipun sang isteri begitu mencintainya, tetap saja sulit bagi sang raja untuk memperhatikan isterinya itu.

Hingga suatu hari, sang raja jatuh sakit dan dia sadar bahwa kematiannya sudah dekat.

Sambil merenungi kehidupannya yang sangat mewah itu, sang raja lalu berpikir, “Saat ini aku memiliki 4 isteri disampingku, tapi ketika aku pergi mungkin aku akan sendiri”.

Lalu, bertanyalah ia pada isteri keempatnya, “Sampai saat ini, aku paling mencintaimu, aku sudah menghadiahkanmu pakaian-pakaian yang paling indah dan memberi perhatian yang sangat besar hanya untukmu. Sekarang aku sekarat, apakah kau akan mengikuti dan tetap menemaniku ?”

“Tidak akan !” balas si isteri keempat itu, ia pun pergi tanpa mengatakan apapun lagi.

Jawaban isterinya itu bagaikan pisau yang begitu tepat menusuk jantungnya. Raja yang sedih itu kemudian berkata pada isteri ketiganya, “Aku sangat memujamu dengan seluruh jiwaku. Sekarang aku sekarat, apakah kau tetap mengikuti dan selalu bersamaku ?”

“Tidak !” sahut sang isteri. “Hidup ini begitu indah ! Saat kau meninggal, akupun akan menikah kembali !”

Perasaan sang rajapun hampa dan membeku. Beberapa saat kemudian, sang raja bertanya pada isteri keduanya, “Selama ini, bila aku membutuhkanmu kau selalu ada untukku. Jika nanti aku meninggal, apakah kau akan mengikuti dan terus disampingku ?” “Maafkan aku, untuk kali ini aku tidak bisa memenuhi permintaaanmu !” jawab isteri keduanya. “Yang bisa aku lakukan, hanyalah ikut menemanimu menuju pemakamanmu.”

Lagi-lagi, jawaban si isteri bagaikan petir yang menyambar dan menghancurkan hatinya.

Tiba-tiba, sebuah suara berkata :

“Aku akan bersamamu dan menemanimu kemanapun kau pergi.” Sang raja menolehkan kepalanya mencari-cari siapa yang berbicara dan terlihatlah olehnya isteri pertamanya. Dia kelihatan begitu kurus seperti menderita kekurangan gizi.

Dengan penyesalan yang sangat mendalam kesedihan yang amat sangat, sang raja berkata sendu, “Seharusnya aku lebih memperhatikanmu saat aku masih punya banyak kesempatan !”

Dalam realitanya, sesungguhnya kita semua mempunyai “4 isteri” dalam hidup kita….

“Isteri Keempat” kita adalah tubuh kita. Tidak peduli berapa banyak waktu dan usaha yang kita habiskan untuk membuatnya terlihat bagus, tetap saja dia akan meninggalkan kita saat kita meninggal…

Kemudian “Isteri Ketiga” kita adalah ambisi, kedudukan dan kekayaan kita. Saat kita meninggal,

semua itu pasti akan jatuh ke tangan orang lain.

Sedangkan “Isteri Kedua” kita adalah keluarga dan teman-teman kita. Tak peduli berapa lama waktu

yang sudah dihabiskan bersama kita, tetap saja mereka hanya bisa menemani dan mengiringi kita

hingga ke pemakaman.

Dan akhirnya “Isteri Pertama” kita adalah jiwa, roh, dan iman kita, yang sering terabaikan karena sibuk memburu kekayaan, kekuasaan, dan kepuasan nafsu. Padahal, jiwa, roh, atau iman inilah yang akan mengikuti kita kemanapun kita pergi.

Jadi perhatikan, tanamkan dan simpan baik-baik dalam hatimu sekarang ! Hanya inilah hal terbaik yang bisa kau tunjukkan pada dunia.

Syarat Perceraian


Suatu malam ketika aku kembali ke rumah, istriku menghidangkan makan malam untukku, sambil memegang tangannya aku berkata; “Saya ingin mengatakan sesuatu kepadamu.” Istriku lalu duduk disamping sambil menemaniku menikmati makan malam dengan tenang. Dari raut wajah dan matanya kutahu dia sedang memendam luka batin yang membara.

Tiba-tiba aku tidak tahu harus memulai percakapan dari mana. Kata-kata rasanya berat keluar dari mulutku. Akan tetapi aku harus membiarkan istriku mengetahui apa yang sedang kupikirkan. Aku ingin sebuah perceraian diantara kami. Aku lalu memberanikan diri untuk membicarakannya dengan tenang. Nampaknya dia tidak terganggu sama sekali dengan pembicaraanku, dia malah balik dan bertanya kepadaku dengan tenang, tapi mengapa?

Aku menolak menjawabnya. Ini membuatnya sungguh marah kepadaku. Dia membuang choptiks di tangannya dan mulai berteriak kepadaku, “engkau bukan seorang laki-laki sejati.” Malam itu kami tidak saling bertegur sapa. Dia terus menangis dan menangis. Aku tahu bahwa dia ingin mengetahui alasan dibalik keinginanku untuk bercerai. Tetapi aku dapat memberinya sebuah jawaban yang memuaskan; “Dia telah menyebabkan kasih sayangku hilang terhadap Jane (wanita simpananku). Aku tidak mencintainya lagi. Aku hanya kasihan kepadanya.”

Dengan sebuah rasa bersalah yang dalam, aku membuat sebuah pernyataan persetujuan untuk bercerai bahwa dia dapat memiliki rumah kami, mobil dan 30% dari keuntungan perusahaan kami. Dia sungguh marah, merobek kertas itu. Wanita yang telah menghabiskan 10 tahun hidupnya bersamaku kini telah menjadi orang asing di rumah kami, khususnya di hatiku. Aku meminta maaf untuknya, untuk waktunya yang telah terbuang selama 10 tahun bersamaku, untuk semua usaha dan energy yang diberikan kepadaku tapi aku tidak dapat menarik kembali apa yang telah kukatakan kepada Jane bahwa aku sungguh mencintainya. Akhirnya dia menangis dengan suara keras di hadapanku yang mana Aku sendiri berharap melihat terjadi padanya. Bagiku tangisannya tidak mempunyai makna apa-apa. Keinginanku untuk bercerai di hati dan pikiranku telah bulat dan aku harus melakukannya saat itu.

Hari berikutnya, ketika saya kembali ke rumah sedikit larut kutemukan dia sedang menulis sesuatu di atas meja di ruang tidur kami. Aku tidak makan malam tapi langsung pergi tidur karena rasa ngantuk yang tak tertahankan akibat rasa capai sesudah seharian bertemu dengan Jane, wanita idamanku saat itu. Ketika terbangun kulihat dia masih duduk di samping meja itu sambil melanjutkan tulisannya. Aku tidak menghiraukannya dan kembali meneruskan tidurku.

Pagi harinya dia menyerahkan syarat-syarat perceraian yang telah ditulisnya sejak semalam kepadaku; Dia tidak menginginkan sesuatupun dariku, tetapi hanya membutuhkan waktu sebulan sebelum percerain untuk saling memperlakukan sebagai suami-istri dalam arti sebenarnya. Dia memintaku dalam sebulan itu kami berdua harus berjuang untuk hidup normal layaknya suami-istri. Alasannya sangat sederhana; “Putra kami akan menjalani ujian dalam bulan itu sehingga dia tidak ingin mengganggunya dengan rencana perceraian kami.”

Aku menyetujui syarat-syarat yang dia berikan. Akan tetapi dia juga meminta beberapa syarat tambahan sebagai berikut; Dalam rentang waktu sebulan itu, aku harus mengingat kembali bagaimana pada permulaan pernikahan kami, aku harus menggendongnya sambil mengenang kembali saat pesta pernikahan kami. Dia memintaku untuk menggendongnya selama sebulan itu dari kamar tidur sampai di muka pintu depan setiap pagi. Aku pikir dia sudah gila. Akan tetapi, biarlah kucoba untuk membuat hari-hari terakhir kami menjadi indah untuk memenuhi permintaannya kepadaku demi meluluskan perceraian kami.

Aku menceritakan kepada Jane (wanita simpananku) tentang syarat-syarat yang ditawarkan oleh istriku. Jane tertawa terbahak-bahak mendengarnya dan berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang aneh dan tak bermakna. Terserah saja apa yang menjadi tuntutannya tapi yang pasti dia akan menghadapi perceraian yang telah kita rencanakan, demikian kata Jane.

Kami tak lagi berhubungan badan layaknya suami-istri selama waktu-waktu itu. Sehingga sewaktu aku menggendongnya keluar menuju pintu rumah kami pada hari pertama, kami tidak merasakan apa-apa. Putra kami melihatnya dan bertepuk tangan dibelakang kami, sambil berkata, wow…papa sedang menggendong mama. Kata-kata putra kami sungguh membuat luka di hatiku.

Dari tempat tidur sampai di pintu depan aku menggendong dan membawanya sambil tangannya memeluk eratku. Dia menutup mata sambil berkata pelan; “Jangan beritahukan perceraian ini kepada putra kita.” Aku menurunkannya di depan pintu. Dia lalu pergi ke depan rumah untuk menunggu bus yang akan membawanya ke tempat kerjanya. Sedangkan aku mengendarai mobil sendirian ke kantorku.

Pada hari kedua, kami berdua melakukannya dengan lebih mudah. Dia merapat melekat erat di dadaku. Aku dapat mencium dan merasakan keharuman tubuh dan pakaianya. Aku menyadari bahwa aku tidak memperhatikan wanita ini dengan saksama untuk waktu yang sudah agak lama. Aku menyadari bahwa dia tidak muda lagi seperti dulu. Ada bintik-bintik kecil di raut wajahnya, rambutnya mulai beruban! Perkawinan kami telah membuatnya seperti itu. Untuk beberapa menit aku mencoba merenung tentang apa yang telah kuperbuat kepadanya selama perkawinan kami.

Pada hari yang ke empat, ketika aku menggendongnya, aku merasa sebuah perasaan kedekatan/keintiman yang mulai kembali merebak di relung hatiku yang paling dalam. Inilah wanita yang telah memberi dan mengorbankan 10 tahun kehidupannya untukku. Pada hari keenam dan ketujuh, aku mulai menyadari bahwa kedekatan kami sebagai suami-istri mulai tumbuh kembali di hatiku. Aku tidak mau mengatakan perasaan seperti ini kepada Jane (wanita yang akan kunikahi setelah perceraian kami). Aku pikir ini akan lebih baik karena aku hanya ingin memenuhi syarat yang dia minta agar nantinya aku bisa menikah dengan wanita yang sekarang aku cintai, si Jane.

Aku memperhatikan ketika suatu pagi dia sedang memilih pakaian yang hendak dia kenakan. Dia mencoba beberapa darinya tapi tidak menemukan satu pun yang cocok untuk tubuhnya. Dia lalu sedikit mengeluh, semua pakaianku terasa terlalu besar untuk tubuhku sekarang. Aku kemudian menyadari bahwa dia semakin kurus, dan inilah alasannya mengapa aku dapat dengan mudah menggendongnya pada hari-hari itu.

Tiba-tiba kenyataan itu sangat menusuk dalam di hati dan perasaanku…Dia telah memendam banyak luka dan kepahitan hidup di hatinya. Aku lalu mengulurkan tanganku dan menyentuh kepalanya.

Tiba-tiba putra kami muncul pada saat it dan berkata, “Papa, sekarang waktunya untuk menggendong dan membawa mama.” Baginya, menggendong dan membawa ibunya keluar menjadi sesuatu yang penting dalam hidupnya. Istriku mendekati putra kami dan memeluk erat tubuhnya penuh keharuan. Aku memalingkan wajahku ke arah yang berlawanan karena takut situasi istri dan putraku akan mempengaruhi dan mengubah keputusanku untuk bercerai pada saat-saat akhir memenuhi syarat-syaratnya. Aku lalu mengangkatnya dengan kedua tanganku, berjalan dari kamar tidur kami, melalui ruang santai sampai ke pintu depan. Tangannya melingkar erat di leherku dengan lembut dan sangat romantis layaknya suami-istri yang hidupnya penuh kedamaian dan harmonis satu dengan yang lain. Aku pun memeluk erat tubuhnya; dan ini seperti moment hari pernikahan kami 10 tahun yang lalu.

Akan tetapi tubuhnya yang sekarang ringan membuatku sedih. Pada hari terakhir, ketika aku menggendongnya dengan kedua lenganku aku merasa sangat berat untuk menggerakkan walaupun cuma selangkah ke depan. Putra kami telah pergi ke sekolah. Aku memeluk eratnya sambil berkata, aku tidak pernah memperhatikan selama ini bahwa hidup perkawinan kita telah kehilangan keintiman/keakraban satu dengan yang lain. Aku mengendarai sendiri kendaraan ke kantorku….melompat keluar dari mobilku tanpa mengunci pintunya. Aku sangat takut jangan sampai ada sesuatu yang membuatku mengubah pikiranku. Aku naik ke lantai atas. Jane membuka pintu dan aku berkata kepadanya, Maaf, Jane, Aku tidak ingin menceraikan istriku.

Jane memandangku penuh tanda tanya bercampur keheranan, dan kemudian menyentuh dahiku dengan jarinya. Apakah badanmu panas? Dia berkata. Aku mengelak dan mengeluarkan tangannya dari dahiku. Maaf, Jane, aku tidak akan bercerai. Hidup perkawinanku terasa membosankan karena dia dan aku tidak memakna secara detail setiap moment kehidupan kami, bukan karena kami tidak saling mencintai satu sama lain. Sekarang aku menyadari bahwa sejak aku menggendong dan membawanya setiap pagi, dan terutama kembali mengingat kenangan hari pernikahan kami aku memutuskan untuk tetap akan menggendongnya sampai hari kematian kami tak terpisahkan satu dari yang lain. Jane sangat kaget mendengar jawabanku. Dia menamparku dan kemudian membanting pintu dengan keras dan mulai meraung-raung dalam kesedihan bercampur kemarahan terhadapku. Aku tidak menghiraukannya. Aku menuruni tangga dan mengendarai mobilku pergi menjauhinya. Aku singgah di sebuah tokoh bunga di sepanjang jalan itu, aku memesan bunga untuk istriku. Gadis penjual bunga bertanya apa yang harus kutulis di kartunya. Aku tersenyum dan menulis; “Aku akan menggendongmu setiap pagi sampai kematian menjemput.”

Petang hari ketika aku tiba di rumah, dengan bunga di tanganku, sebuah senyum indah di wajahku, aku berlari kecil menaiki tangga rumahku, hanya untuk bertemu dengan istiriku dan menyerahkan bunga itu sambil merangkulnya untuk memulai sesuatu yang baru dalam perkawinan kami, tapi apa yang kutemukan? Istriku telah meninggal di atas tempat tidur yang telah kami tempati bersama selama 10 tahun pernikahan kami. Istriku telah berjuang melawan kanker ganas yang telah menyerangnya berbulan-bulan tanpa pengetahuanku karena kesibukanku untuk menjalin hubungan asmara dengan Jane. Istriku tahu bahwa dia akan meninggal dalam waktu yang relatif singkat akibat kanker ganas itu, dan ia ingin menyelamatkanku dari apapun pandangan negatif yang mungkin lahir dari putra kami sebagai reaksi atas kebodohanku sebagai seorang suami dan ayah, terutama rencana gila dan bodohku untuk menceraikan wanita yang telah berkorban selama sepuluh tahun mempertahankan pernikahan kami dan demi putra kami…

—-sekurang-kurangnnya, di mata putra kami – aku adalah seorang ayah yang penuh kasih dan sayang….demikianlah makna dibalik perjuangan istriku.

Sekecil apapun dari peristiwa atau hal dalam hidup sangat mempengaruhi hubungan kita. Itu bukan tergantung pada uang di bank, mobil atau kekayaan apapun namanya. Semuanya ini bisa menciptakan peluang untuk menggapai kebahagiaan tapi sangat pasti bahwa mereka tidak bisa memberikan kebahagiaan itu dari diri mereka sendiri. Suami-istrilah yang harus saling memberi demi kebahagiaan itu.

Karena itu, selalu dan selamanya jadilah teman bagi pasanganmu dan buatlah hal-hal yang kecil untuknya yang dapat membangun dan memperkuat hubungan dan keakraban di dalam hidup perkawinanmu. Milikilah sebuah perkawinan yang bahagia. Kamu pasti bisa mendapatkannya, kawan!

Jika engkau mau membagi cerita ini kepada sahabat kenalanmu, maka satu hal yang pasti bahwa Tuhan sedang menggunakanmu untuk menyelamatkan perkawinan orang lain, terutama mereka yang sekarang mengalami masalah dalam pernikahan mereka.

Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabat yang menikah maupun yang berencana untuk menikah.

Sumber : HG PHI

12.10.2011

Waktu Kita Kecil

Waktu Kita Kecil,......

Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ... sebagai balasannya ... kau menangis sepanjang malam.

Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan ..
sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu

Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang ... sebagai balasannya ... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai

Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ... sebagai balasannya ... kamu corat coret tembok rumah dan meja makan

Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mah al dan indah..sebagai balasannya ... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur

Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah ... sebagai balasannya ... kamu berteriak "NGGAK MAU ...!"

Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola ... sebagai balasannya ..kamu melemparkan bola ke jendela tetangga

Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim ... sebagai dalasann ya ..kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu

Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu ..sebagai balasannya ... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar

Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun ... sebagai balasannya ... kamu melompat keluar mobil tanpa memberi salam

Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu kebioskop ... sebagai balasannya ... kamu minta dia duduk di barisan lain

Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa ... sebagai balasannya ... kamu tunggu sampai dia keluar rumah

Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya ..sebagai balasannya.. kamu bilang dia tidak tahu mode

Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ... sebagai balasannya ... kamu nggak pernah menelponnya.

Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu ...
sebagai balasannya ... kamu kunci pintu kamarmu

Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil ...sebagai balasannya ... kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa mempedulikan kepentingannya

Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting .. sebagai balasannya ... kamu pakai telpon nonstop semalaman,

Waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA.. sebagai balasannya ... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertana ... sebagai balasannya ... kamu minta diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen.

Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya "Darimana saja seharian ini?".. sebagai balasannya ... kamu menjawab "Ah, cerewe t amat sih, pengen tahu urusan orang."

Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu ... sebagai balasannya ... kamu bilang "Aku nggak mau seperti kamu."

Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus perguruan tinggi ... sebagai balasanmu ..... kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri

Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu ... sebagai balasannya ... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu

Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana di masa depan ..... sebagai balasannya ... kamu mengeluh "Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu."

Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ..
sebagai balasannya ... kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat bayimu ... sebagai balasannya ... kamu katakan "Sekarang jamannya sudah beda."

Waktu kamu berumur 40 tahun, dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu ... sebagai balasannya kamu jawab "Aku sibuk sekali, nggak ada waktu."

Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu ... sebagai balasannya ... kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya

dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang ... dan tiba-tiba kamu teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu menghantam HATIMU bagaikan pukulan godam

MAKA ..
JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA .... BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI

JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA ... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.

Sumber: phi

Shalat Malam Lebih Dari 11 Rakaat

Dewan Hisbah Persatuan Islam setelah:
MENGINGAT:
1. Firman Allah :

"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji".
(Q.s. Al-Isra : 79.)


2. Hadis-hadis Nabi SAW:

"Lima salat dalam sehari semalam, Ia bertanya lagi, Adakah yang wajib atasku selain itu? Beliau menjawab, Tidak ada, kecuali kalau engkau hendak mengerjakan yang sunat."
(H.R. Bukhari)


Dari Aisyah, ia berkata, “Rasulullah saw. tidak pernah melaksanakan shalat malam pada bulan Ramadhan, (juga) pada bulan yang lainnya, lebih dari sebelas rakaat, yaitu beliau salat empat rakaat, jangan engkau bertanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian beliau salat empat rakaat, jangan (pula) engkau bertanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian beliau salat tiga rakaat. Aisyah berkata, ‘Saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum witir?’ Beliau menjawab, ’Hai Aisyah, sesungguhnya kedua mataku tidur, tapi hatiku tidak tidur’.”
(Muttafaq Alaih)


Sesungguhnya Kuraib Maula Ibnu Abbas mengabarkan kepadanya, ia berkata, “Saya bertanya kepada Ibnu Abbas, kataku, ‘Bagaimana salat Rasulullah saw di waktu malam?’ lalu ia menjelaskan sifat salat beliau bahwa beliau salat sebelas rakaat dengan witir, kemudian beliau tidur sampai nyenyak, lalu aku melihat beliau mendengkur, kemudian Bilal datang dan berkata, ‘Salat wahai Rasulullah’, lalu beliau berdiri dan salat dua rakaat, beliau salat bersama orang-orang dan tidak berwudlu lagi’.”
(H.R. Abu Daud dan an-Nasai melalui Sa’id bin Abi Hilal, dari Makhramah bin Sulaiman, dari Kuraib)


"Dari Abu Salamah, Ia berkata,'Saya datang ke ( rumah ) Aisyah dan saya bertanya Wahai ummah kabarkanlah kepadaku tentang Salat malam Rasulullah saw, lalu beliau menjawab,'Salat beliau pada bulan Ramadlan dan bulan lainnya tiga belas rakaat diantaranya dua rakaat fajar".
(H.R. Muslim, Ibnu Abu Syaibah, at-Thahawi, An-Nasai, al-Baihaqi, melalui Sufyan bin Uyainah, dari Abdullah bin Abu Labid, dari Abu Salamah bin Abdurrahman)


Dari Amir as-Sya'bi, ia berkata, “Saya bertanya kepada Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Umar tentang salat malam Rasulullah saw. Kemudian mereka menjawab. ‘Tiga belas rakaat, yaitu delapan rakaat dan witir tiga rakaat dan dua rakaat setelah terbit fajar’.".
(H.R. Ibnu Majah dan at-Thabrani)

MENDENGAR:
1. Sambutan dan pengarahan dari Ketua Dewan Hisbah K.H. Usman Shalehuddin
2. Sambutan dan pengantar dari Ketua Umum PP Persis K.H. Prof. Dr. Maman Abdurrahman. MA
3. Makalah dan pembahasan yang disampaikan oleh: K.H. Drs. Uus M. Ruhiat
4. Pembahasan dan penilaian dari anggota Dewan Hisbah terhadap masalah tersebut di atas

MENIMBANG:
1. Adanya pendapat ulama yang membolehkan salat malam lebih dari sebelas rakaat.
2. Adanya hadis sahih yang difahami bahwa Rasulullah saw. salat malam tiga belas rakaat.
3. Tidak didapatkan hadis sahih baik qauliyyah (ucapan) ataupun fi'liyyah (perbuatan) yang menerangkan bahwa Rasulullah saw. salat malam lebih dari sebelas rakaat.
4. Perlunya kejelasan dan ketegasan tentang batasan jumlah rakaat salat malam.
Dengan demikian Dewan Hisbah Persatuan Islam

MENGISTINBATH :
1. Salat malam tidak lebih dari sebelas rakaat.
2. Perkataan shahabat tentang salat Nabi saw. yang tiga belas rakaat itu mempunyai dua maksud :
a. Dengan rak'atain khafifatain (salat iftitah) sebelum salat malam.
b. Dengan qabla shubuh.
Demikian keputusan Dewan Hisbah mengenai masalah tersebut dengan makalah terlampir.

DEWAN HISBAH PERSATUAN ISLAM

Sumber : www.persis.or.id

12.05.2011

Cinta Ibarat Jurig

Cinta teh ibarat Jalangkung datang teu di ondang balik teu di akod, beurat!!..

trus jiga Sundel Bolong ari hareupeun alus ari tukangeun sok loba ngabohong..

jiga Tuyul mun euweuh Duit moal Jalan ..heu da kudu make modal.

jiga Kuntilanak mun teu bisa nahan nafsu bakal ngais budak.

12.04.2011

Taruhan

Cerita ini lucu sekaligus memberikan inpirasi bagaimana mendapatkan dan menentukan timing progress yang tepat agar mendapatkan hasil yang tepat pula.

Seorang nenek genit masuk ke BI (Bank Indonesia) dgn sekoper uang.. Ia minta dipertemukan dgn GBI (Gubernur BI)

Nenek : "Saya akan buka rekening, dgn simpanan jumlah yg sangat besar!"

... Staff BI ragu, tp akhirnya membawa si nenek ke ruangan GBI..

GBI: "Brp banyak uang yg akan disimpan?"

Sambil meletakkan koper uang di meja,
Nenek: "Rp. 1 milyar!! Tunai !!"

Penasaranlah Pak GBI,
GBI: "Maaf, saya agak terkejut.. Dari mana ibu dapat uang tunai sebanyak ini?"

Nenek: "Saya menang tebak-tebakan.."

GBI: "Menebak macam apa, kok taruhannya besar sekali?"

Nenek: "Mau contoh? Saya yakin telur burungmu bentuknya kotak!"

GBI: "Apa?? Ini tebakan paling konyol yg pernah saya dengar.. Anda tak mungkin menang dgn tebakan seperti itu!"

Nenek: "Anda Berani bertaruh?"

GBI: "Siapa takut!! Saya bertaruh Rp. 50juta, krn saya tahu telur saya tdk kotak!"

Nenek: "Ok, ini menyangkut uang gede.. Bisa saya ajak pengacara ke sini besok jam 10 pagi?"

GBI: "Silahkan saja!"

Malamnya GBI, ia berdiri telanjang di depan cermin dan memastikan telurnya tidak kotak.. Sampai akhirnya dia yakin telurnya benar-benar bulat, tidak kotak.. Maka ia yakin besok bakal menang dan mendapatkan Rp. 50juta..

Tepat jam 10.00 pagi, nenek itu dtg dgn pengacara ternama dan terkenal.. Kemudian ia mengulang kesepakatan kemarin..

Nenek: "Rp. 50juta untuk tebakan telur burungmu yg kotak?"

Mengangguk setuju,
GBI: "Okay!!"

Nenek itu minta Gubernur buka celana spy semua bisa melihat bentuk telurnya.. Nenek meraih telur Gubernur dan merabanya...
GBI: "Yah, tak apalah.. Uang Rp. 50juta tidak kecil.. Biar ibu yakin telur saya tdk kotak.."

Pada detik yg sama saat nenek itu meraba telur Gubernur, pengacaranya terlihat lemas sambil membentur-benturkan kepalanya ke dinding..

GBI: "Ada apa dengan pengacara itu?"

Nenek ini menjawab kalem,
Nenek: "Ndak apa2.. Saya cuma bertaruh dengannya Rp.250 juta, bahwa jam 10.00 pagi ini saya bisa memegang telur Gubernur BI..!!" هٍَهٍَهٍَ=))هٍٍهٍَهٍَ

12.03.2011

Headset

Waktu lagi nongkrong di Starbucks, Asep merasakan perutnya mules, pengen kentut, sudah gak bisa di tahan lagi.
Tapi karena malu, dia kentut ngikutin beat musik yang kebetulan disetel kenceng banget.

Setelah beberapa lagu, baru dia merasa lega.

Dihabiskan sisa capuccino di gelasnya.
Lalu dia berdiri, maksudnya mau pulang.

Baru jalan beberapa langkah, dia heran, "kok semua orang ngeliatin gw, sih?".

Gak lama dia sadar, kalau dari tadi dia dengerin musik pake HEADSET...!!

Ngamumulekeun Kabudayaan Tradisional

Kiwari jaman serba moderen teknologi leuwih maju, informasi oge leuwih gampang di teangan,sagala rupa teh asa leuwih gampang dipika gawe ayeuna mah, contona baheula mah mun aya perlu kanu jauh teh sok make surat atawa kudu didatangan tapi ayeuna mah ku majuna jaman teknologi cukup ditelepon ku hape, tah eta salah sahiji ngeunahna teknologi maju teh.

Tapi gorengna nyaeta kabudayaan ti luar mangaruhan kabudayaan asli, contona baheula mah lamun pasosore teh barudak leutik sok arulin ucing-ucingan, tapi kiwari mah barudak teh leuwih loba di tempat PS (Play Station), nu leuwih parah mah nyaeta ku tv, ku ayeuna tv barudak ayeuna mah jadi hayang gaul, teu gaul cenah lamun ngomong basa sunda teh, malahan disebut kampungan. Tapi anehna teh basa sunda teu bisa, basa indonesia balelol, komo deui basa inggris mah. Kadang sok hariwang lamun ninggali jaman ayeuna, nya deuk dikamanakeun atuh kabudayaan sunda teh, soalna ku sha deui atuh ari lain ku urang-urang mah salaku panerus kolot-kolot baheula.

Musik tradisional sunda geus jarang di pika resep deuih ayeuna mah ku barudak sunda teh, ku sabab aya musik barat nu leuwih gaul cenah,ceuk dina salah sahiji lirik lagu sunda mah kieu cenah "Ngaku anak gaul, lagu kabarat-baratan, bu'uk dibeureuman, angger we jogedna mah joged dangdut".

Tah ayeuna mah hayu urang babarengan ngamumulekeun basa sunda jeung kabudayaan sunda, ku saha deui atuh rai lain ku urang sunda deui mah.


Contac me : 0857-9-3434-637